Dalamproduksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah.. a. Besar b. penjadwalan Dari data diatas, yang termasuk langkah langkah perencanaan produksi massal ada pada nomor a. 1,2, dan 3 b. 1, 4, dan 5 c. 2,3, dan 4 d. 2,4, dan 5 e. 3,4, dan 5 3. Berikut ini yang tidak termasuk contoh produksi massal adalah a. Pabrik roti
Dalamproduksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah? Besar; Menengah; Kecil; Tinggi; Jawaban: A. Besar. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah besar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan langkah-langkah
Sehinggabisa mengantisipasi, mengatur dan mengembangkan produk yang dihasilkan. Pengertian Produksi Massal. Dalam pengadaan barang atau produk selain memakai jasa pekerja juga memakai kecanggihan teknologi. Misalnya sebuah perusahaan yang menghasilkan produk permen, maka dibutuhkan bantuan mesin untuk memperbanyak produk.
Dilansirdari Ensiklopedia, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah Besar. Baca Juga Setiap Warga Negara Wajib Mempertahankan Dan Mengisi Kemerdekaan. Salah Satu Contoh Mengisi Kemerdekaan Dalam Bidang Pendidikan Yang Sesuai Dengan Tujuan Nasional Adalah?
PENGENDALIANSIKLUS PRODUKSI Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi : 1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik. 2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Ini merupakan kebalikan dari produksi terputus-putus atau berubah-ubah. Namun, pertanyaannya adalah apakah produksi massal tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini kami jelaskan dengan detail pengertian produksi massal dan sifat-sifatnya. Pengertian Produksi Massal Produksi massal adalah pola menghasilkan produk yang dilakukan terus menerus dan berurutan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan dari sejak bahan baku, bahan setengah jari hingga barang siap didistribusikan. Produksi massal diluncurkan pertama kali pada tahun 1926, tepatnya oleh sebuah perusahaan mobil ternama yang bernama Ford Motor Company. Mulai saat itu, sistem produksi semacam ini mulai dikenal oleh banyak perusahaan. Di awal kemunculannya sistem produksi massal hanya diterapkan pada produksi barang tertentu saja. Seperti untuk makanan, bahan bakar dan bahan kimia. Tetapi saat ini, sistem ini sudah digunakan untuk produk jenis manufacture serta bidang-bidang kerajinan. Sifat Produk Dari Produksi Massal Setelah mengetahui pengertian dari produksi massal di atas, di bawah ini akan dijelaskan tentang sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal tersebut. Ini dia sifat-sifat yang dimaksud 1. Produk Yang Dihasilkan Berjumlah Besar Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Karena pembuatan barang dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah banyak. 2. Sistem Produksi Disesuaikan Pada Urutan Produk yang dihasilkan untuk produksi massal salah satu sifatnya ialah dibuat secara berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan. Artinya, proses pengerjaan produk di awali dari bahan baku, hingga bahan jadi. Menurut sifat ini, produk produksi massal, dibuat dengan beralur maju. Tidak ada percampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi, lalu barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi, tidak demikian. 3. Tidak Membutuhkan Tenaga Kerja yang Banyak Sifat selanjutnya adalah tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Karena produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih diutamakan. Karena alat inilah yang membuat proses pembuatan produk lebih cepat. Karena sudah dipahami kalau produksi massal adalah sistem pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, kalau hanya menggantungkan pada tenaga manusia hasilnya tidak akan maksimal. 4. Persediaan Bahan Produk Lebih Sedikit Jika membuat produk untuk dipasarkan sesuai sistem produksi massal, biasanya persediaan bahan produk lebih sedikit. Karena tidak ada stok bahan tak terpakai hanya karena kesalahan penghitungan. Ini akibat dari pola pembuatan produk yang lebih teratur dan berurutan. Sehingga, kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur. 5. Bahan-Bahan Dipindah Menggunakan Mesin Sistem produksi massal membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat. Karena jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal. Maka dari itu, sifat yang kelima adalah pemindahan bahan ke mesin pengolah pun harus menggunakan alat atau mesin khusus. Sehingga proses meracik bahan baku menjadi bahan jadi bisa lebih efisien. 6. Mesin Pembuat Produk Bersifat Khusus Karena semua proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, maka tentu kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Karena harus ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk dan masih banyak fungsi yang lainnya. Karena hal itulah mengapa sistem produksi massal lebih sering diterapkan oleh perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Karena untuk modal pengadaan alatnya saja memerlukan finansial yang tidak sedikit. Toyota Toyota adalah perusahaan otomotif asal jepang yang memasarkan dan membuat produknya di Indonesia dibawah naungan PT. Astra. Penjualannya selalu memuaskan karena terjangkau untuk masyarakat kelas menengah, bahkan pangsa pasar di tahun 2019 naik menjadi 32%. Saat ini karyawan yang ada di toyota motor Indonesia berjumlah 8000 orang Coca-cola Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling banyak disajikan di dunia. Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan masyarakat yang begitu tinggi. Iphone Dianggap sebagai salah satu perangkat paling menguntungkan yang pernah diproduksi; Pendapatan produk iPhone mencapai 91,3 miliar dolar. Ketika iPhone 5 diluncurkan, perusahaan ini mengalami pertumbuhan terbesarnya. Diikuti oleh perkenalan yang bagus untuk 5S, iPhone tetap sebagai produk berkualitas tinggi. Menurut para peneliti, gadget Apple kecil ini mengambil bagian dalam 45% dari seluruh penjualan smartphone tahun lalu. Keuntungan Sistem Produksi Massal Efisien secara ekonomi Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Tingkat Produksi cepat Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa diawasi oleh manusia. Akurasi produksi Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan yang rendah. Kekurangan Sistem Produksi Massal Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu produk dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan pelanggan yang selalu berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun. Permintaan akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia jika Anda memproduksi produk yang mudah rusak. Pengurangan tenaga kerja Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini, dan ini dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap hari, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari proses manufaktur, seperti kontrol kualitas. Sulit merestrukturisasi produksi Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial dan logistik yang besar; terutama di puncak tren modern untuk menciptakan proses yang lebih ramah lingkungan. Kesimpulan Jika Anda pemilik usaha, pola produksi untuk setiap usaha mungkin bisa berbeda beda sesuai dengan karekteristik usaha yang dibangun. Akan sangat penting bagi Anda untuk memilih polar produksi yang cocok untuk pengembangan usaha yang lebih baik. Catat juga setiap stok yang telah Anda buat atau Anda beli, hal ini untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh stok yang rusak akibat terlalu lama tertahan digudang. Untuk memudahkan Anda mengelola inventaris stok, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Dengan Accurate Online, Anda tidak hanya bisa memantau stok secara realtime, namun juga bisa melakukan pembukuan yang cepat dan mudah. Accurate Online sendiri memiliki fitur penjualan, pembelian, penggajian karyawan, penghitungan pajak, dan pembuatan 200 jenis laporan keuangan secara otomatis. Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini. Baca juga artikel menarik lainnya di bawah ini You’re Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview.
Meningkatnya produktivitas perusahaan dan berkurangnya biaya produksi yang dibutuhkan dapat diperoleh jika perusahaan menerapkan produksi massal. Pengertian produksi massal akan dijelaskan selengkapnya pada artikel ini. Selain memberikan banyak keuntungan, produksi massal juga memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus bisa memiliki sistem terintegrasi untuk meminimalisir risiko yang timbul dari praktik produksi massal ini. Bagaimana pengertian produksi massal dan berbagai hal yang berkaitan dengan prosesnya? Simak informasi berikut ini, ya! BACA JUGA Pengertian Produksi Fungsi, Tujuan, Faktor, dan Tahapannya iStock Produksi massal atau mass production merupakan kegiatan produksi yang biasa dilakukan oleh perusahaan manufaktur dalam memproduksi barang dalam jumlah banyak dan berulang untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam praktiknya, perusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen namun tetap menjaga kualitas produk yang sedang diproduksi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen agar tetap setia menggunakan produk produksi massal tersebut. Fokus produksi massal adalah mendorong efisiensi produsen untuk melakukan aktivitas produksi dengan menyesuaikan prosedur dan standar yang telah ditentukan. Produsen juga harus menjalankan aktivitas produksi ini secara kontinu untuk mencukupi kebutuhan pasar. Pada proses produksi massal, sebuah perusahaan wajib memiliki perencanaan yang matang sebelum berjalan. Produksi yang dilakukan juga harus terukur dan terarah. Maksudnya, dalam 1 hari kerja, perusahaan harus bisa menghasilkan produk sesuai jumlah yang telah ditentukan dan mampu memenuhi standar kualitasnya. Selain itu, proses produksi massal juga tidak dapat dilakukan oleh para pekerja saja, melainkan juga membutuhkan bantuan dari mesin dan sistem pemrograman. Hal ini tentu saja akan membuat proses produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien guna mencapai target yang telah ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus bisa memenuhi target produksi sekaligus menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu, banyak aturan dan tahapan yang penting dipahami oleh para pelaku usaha agar bisa menjalankan produksi massal dengan optimal. Ciri-ciri produksi massal iStock Setelah memahami pengertian produksi massal di atas, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang bisa Sedulur simak agar semakin paham dengan informasi ini. 1. Membutuhkan tenaga kerja khusus Proses produksi massal memang secara umum dilakukan menggunakan mesin, namun ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja manusia. Contohnya pada produksi massal kendaraan bermotor. Dalam produksi kendaraan bermotor, tenaga kerja manusia dibutuhkan pada beberapa proses. Misalnya pada produksi mobil, tenaga kerja manusia masih dibutuhkan untuk menguji coba kemudi, memasang baut, dan lain sebagainya. 2. Biaya awal besar Apabila sebuah perusahaan memiliki rencana untuk melakukan produksi massal, maka satu hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan adalah biaya awal yang besar. Hal ini penting dipahami karena biaya akan selalu berkaitan dengan proses agar bisa berjalan secara optimal. Biaya awal ini meliputi mesin produksi, tenaga kerja yang sudah terlatih, serta biaya bahan baku yang tentunya memiliki jumlah yang besar. 3. Memiliki standarisasi Dalam menjalankan proses produksi massal, dibutuhkan sebuah standarisasi yang berguna untuk membantu menghasilkan barang yang sama dalam jumlah besar dan waktu relatif cepat. Standarisasi ini juga penting untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, pada praktik produksi massal, standarisasi yang dimiliki suatu perusahaan harus konsisten dalam menghasilkan output produk. Jika perusahaan ingin melakukan perubahan pada output, maka perubahan harus dilakukan secara signifikan dan membutuhkan waktu yang lama karena harus merubah banyak hal dalam sistem. 4. Aliran produksi lancar Dalam produksi massal, aliran produksi juga harus dipastikan lancar dari satu tahap ke tahap berikutnya. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa proses produksi dapat terjaga polanya sesuatu standar yang sudah ditentukan. 5. Jumlah permintaan yang tidak pasti Ciri yang terakhir adalah jumlah permintaan produk yang tidak pasti. Dalam aktivitas produksi massal, barang yang diproduksi tentu saja tidak pasti karena belum ada data pemesan yang tetap. Hal ini membuat barang yang diproduksi memiliki harga jual yang lebih murah karena praktik produksi ini mengutamakan efisiensi proses. BACA JUGA Retail adalah Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Karakteristiknya Persiapan produksi massal iStock Selain pengertian produksi massal dan ciri-cirinya, Sedulur juga perlu memahami apa itu persiapan produksi massal. Perusahaan harus memiliki persiapan matang untuk bisa melakukan proses produksi dalam jumlah banyak dalam satu waktu bersamaan. Persiapan ini sangat penting karena akan berpengaruh pada kualitas produk yang akan dihasilkan nantinya. Beberapa persiapan produksi massal yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah persiapan mesin produksi, persiapan bahan baku, persiapan tenaga kerja, dan persiapan aturan baku agar mutu produk tetap terjamin dan bisa sesuai dengan permintaan konsumen. Tahapan produksi massal Ada beberapa tahap dalam melakukan produksi massal. Berikut adalah penjelasan selengkapnya. 1. Membuat dokumentasi persyaratan produk iStock Tahap pertama adalah membuat dokumentasi persyaratan produk yang dipimpin langsung oleh manajer produksi dengan persetujuan yang melibatkan seluruh pimpinan divisi lain, termasuk tim penjualan, eksekutif, teknik, pemasaran, hingga Quality Assurance. Setelah dibuat dan disetujui, dokumentasi tersebut akan dijadikan landasan dalam proses produksi massal. Dokumentasi ini bisa direvisi seiring berjalannya waktu jika memang ada informasi atau teknologi baru yang bisa berpengaruh pada keputusan sebelumnya. Proses revisi ini bisa dilakukan atas peninjauan dan persetujuan seluruh pimpinan tim. Dokumentasi persyaratan produk atau Product Requirement Documentation PRD secara umum berisi hal-hal berikut ini Biaya target. Perkiraan jumlah produksi. Target jadwal rilis produk. Daftar fitur yang disertakan pada produk. Roadmap produk. Metrik kinerja yang spesifik dan wajib dipenuhi oleh semua fitur. Melakukan validasi dan pengujian teknik iStock Tahapan berikutnya adalah melakukan validasi dan pengujian teknik atau Engineering Validation & Testing EVT. Pada tahap ini, divisi teknik akan menggunakan beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan seluruh fitur yang sudah diuraikan di PRD. Tahap ini bertujuan untuk membuktikan jika proses produksi dapat dilakukan secara manusiawi dan tidak bertentangan dengan hukum fisika. Selain itu, tujuan lainnya adalah membangun dan merancang contoh produk yang memenuhi syarat fungsional PRD. Lebih jauh, tujuan tahap ini adalah mengidentifikasi setiap risiko yang kemungkinan akan terjadi pada PRD dan sebisa mungkin menemukan solusi untuk mengatasinya. Oleh karena itu, tahap ini membutuhkan banyak iterasi dan modal pada proses penelitian dan pengembangannya. Melakukan validasi dan pengujian desain iStock Tahap selanjutnya adalah validasi dan pengujian desain atau Design Validation & Testing DVT. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan nuansa dan tampilan akhir produk. Pada tahap ini pula, perusahaan biasanya akan menentukan desain mekanis dan bahan yang mampu memenuhi syarat produk akhir, kesesuaian, dan tingkat estetikanya sesuai dengan uraian PRD. Agar perusahaan bisa mendapatkan umpan balik dan hasil uji kesesuaian, diperlukan contoh produk yang ditampilkan kepada target konsumen. Jika sudah ada persetujuan dan bisa memenuhi syarat fungsional serta estetika sesuai PRD, produk akan lolos dari tahap DVT ini. Melakukan validasi dan pengujian produksi iStock Tahap validasi dan pengujian produksi merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa produk dari tahap DVT bisa terus diproduksi dengan jumlah dan biaya yang sesuai dengan ketentuan PRD. Tahap ini biasanya membutuhkan keterlibatan antara pihak produsen dan pemasok bahan baku. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan umpan balik terkait desain produk akhir yang bisa digunakan untuk memastikan apakan tujuan produksi dapat dicapai atau tidak. Dalam tahap ini, ada kemungkinan bahwa perusahaan akan melakukan revisi terhadap model DVT untuk memastikan produk tetap dapat diproduksi secara massal dengan lancar. Melakukan proses produksi iStock Tahapan terakhir adalah melakukan proses produksi sesuai dengan desain produk yang sudah dibuat dan disempurnakan pada tahap sebelumnya. Tanggung jawab tahap ini sebagian besar berada di tangan produsen dalam melakukan aktivitas produksi, termasuk memastikan kualitas serta hasil produksi tanpa melesat dari beban biaya yang sudah ditentukan. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan dukungan kepada pabrik agar bisa mencapai target dan segera bekerja sama dengan tim pengadaan untuk menyusun rantai pasokan yang stabil. Dengan demikian, beban biaya dan waktu akan selalu terjaga. Selain itu, perusahaan juga harus bekerja sama dengan tim manufaktur terkait inovasi agar efisiensi, kualitas produk, dan biaya produksi dapat dioptimalkan. BACA JUGA Product Backlog Definisi, Karakteristik & Seberapa Pentingnya Manfaat produksi massal iStock Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari sebuah praktik produksi massal dalam dunia industri. Adapun beberapa manfaat tersebut adalah Proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Proses produksi yang cepat dapat memenuhi permintaan pasar secara optimal. Tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga kerja manusia. Penggunaan mesin produksi yang sudah di akuratkan membuat proses pengawasan bisa tidak terlalu ketat. Kesalahan produksi dapat diminimalkan karena mesin sudah diatur dengan baik. Kelebihan produksi massal iStock Selain manfaat, ada beberapa kelebihan produksi massal yang menjadi pertimbangan banyak perusahaan dalam melakukan praktik ini. Produktivitas perusahaan meningkat, sehingga mampu memberikan pelayanan dan memenuhi permintaan pasar dengan baik. Biaya produksi yang dibutuhkan menjadi lebih terjangkau. Mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan cepat karena memiliki efisiensi waktu tinggi. Kekurangan produksi massal iStock Ada beberapa kekurangan dari praktik produksi massal yang juga harus diketahui, yaitu Modal yang dibutuhkan besar, karena untuk membeli mesin produksi dan bahan baku yang banyak. Biaya perawatan yang cukup besar untuk bisa melakukan proses produksi secara kontinu. Motivasi kerja karyawan biasanya rendah karena SDM yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, apalagi jika perusahaan memasang target produksi yang tinggi. Fleksibilitas kecil karena harus sesuai dengan urutan proses yang sudah ditentukan. Jika menginginkan perubahan, maka harus melakukan perombakan total dengan biaya besar. Contoh produksi massal di industri iStock Berikut adalah beberapa contoh produksi massal yang biasa dilakukan di industri. Produksi massal pada makanan dan minuman kaleng Contoh produk yang diproduksi secara massal adalah produk makanan dan minuman kaleng. Beberapa contohnya adalah produk susu formula, produk olahan daging, dan produk buah dalam kaleng. Produksi massal pada perangkat mobile dan elektronik Contoh berikutnya adalah produksi massal yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang perangkat mobile dan elektronik. Contoh produknya antara lain mobile phone, LCD, televisi, kulkas, dan mesin cuci. Produksi massal konsol game Produk konsol game merupakan produk elektronik yang dirancang secara khusus untuk bisa memainkan permainan berbasis video. Contoh perusahaan yang memproduksi perangkat konsol game adalah Sony. Produksi massal pada makanan dan minuman kemasan Selain makanan dalam kaleng, produksi massal juga dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk makanan dan minuman kemasan. Contoh produknya adalah wafer, biskuit, dan minuman aneka rasa. Produksi massal pada produk pakaian Tidak hanya produk makanan, produk pakaian juga seringkali diproduksi secara massal. Hal ini menyebabkan banyak model pakaian yang sama yang tersebar di seluruh wilayah. Produksi dengan cara ini berguna untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi akan produk fashion. Produksi massal pada perabot rumah tangga Contoh lainnya adalah produk perabot rumah tangga. Kebutuhan perabot seperti alat masak dan alat kebersihan menjadi alasan produksi dengan cara ini dilakukan oleh perusahaan, seperti contoh yang dilakukan oleh perusahaan Tupperware Brands Corporation. Demikian informasi mengenai pengertian produksi massal beserta ciri-ciri, tahapan, kelebihan dan kekurangan, serta contohnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur yang sedang belajar mengenai proses produksi dalam suatu industri. Selamat belajar! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
dalam produksi massal produk atau barang yang dihasilkan berjumlah