DalamKelemahan Kuasa-Mu Sempurna - Sarah F Souisa (Official Lyric Video) 2,615 views May 4, 2019 92 Dislike Share VDYP Music 1.38K subscribers Seorang penyanyi wanita pendatang baru yang bernama
DALAMKELEMAHAN KUASA TUHAN MENJADI SEMPURNA Posted on 03/01/2017 by Freddy Siagian — Leave a reply DALAM KELEMAHAN KUASA TUHAN MENJADI SEMPURNA Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna ."
TB(1974) ©. SABDAweb 2Kor 12:9. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku g bagimu 1 , sebab justru dalam kelemahanlah h i kuasa-Ku j menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. AYT (2018): Namun, Ia berkata kepadaku, "Anugerah-Ku cukup bagimu karena kuasa-Ku disempurnakan dalam kelemahan."
DalamKelemahan Kuasa-Mu Sempurna | Sarah F Souisa. Stream and download in Hi-Res on Qobuz.com
Jikakita mau menyadari, justru dalam kelemahan kitalah kuasa Tuhan akan menjadi nyata dan sempurna (2 Korintus 12:9). Dalam anugerah-Nya yang melimpah, semua kegagalan, kelemahan, kesialan, kecerobohan dan kebodohan kita, bisa dipakai oleh Tuhan menjadi ajang demonstrasi kuasa Allah.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. The Lyrics for Dalam Kelemahan Kuasa-Mu Sempurna by Sarah F Souisa have been translated into 1 languagesKetika ′ku mengeraskan hati Berjalan di luar kasih-Mu, Bapa Hingga badai menghantam hidupku'Ku terjatuh tak mampu berdiri Ketika ′ku mengeraskan hati Berjalan di luar kasih-Mu, Bapa Hingga badai menghantam hidupku 'Ku terjatuh tak mampu berdiri Kau angkatku saat aku lemah Kau angkatku dalam lembah kekelaman Kau berkata Cukuplah kasih karunia-Ku Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurna Ketika 'ku mengeraskan hati Berjalan di luar kasih-Mu, Bapa Hingga badai menghantam hidupku ′Ku terjatuh tak mampu berdiri Kau angkatku saat aku lemah Kau angkatku dalam lembah kekelaman Kau berkata Cukuplah kasih karunia-Ku Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurna Kau angkatku saat aku lemah Kau angkatku dalam lembah kekelaman Kau berkata Cukuplah kasih karunia-Ku Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurna Kau angkatku saat aku lemah Kau angkatku dalam lembah kekelaman Kau berkata Cukuplah kasih karunia-Ku Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurna Kau angkatku saat aku lemah Kau angkatku dalam lembah kekelaman Kau berkata Cukuplah kasih karunia-Ku Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurna Kau berkata Cukuplah kasih karunia-Ku Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurna Dalam kelemahan kuasa-Mu sempurnaWriters Wellmy Souisa 1 Translation available
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, RABU 5 MEI 2021 861. DALAM KELEMAHAN KITA, KUASA-NYA MENJADI SEMPURNA Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Surat 2 Korintus 121-10. Shalom. Puji Tuhan! Kepada semua pembaca dari segala bangsa di semua negara di seluruh dunia, sampai ke ujung bumi, dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, kami Renungan Harian Kristen Terbaru, menyampaikan salam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita kekasih, Yesus Kristus. Oleh karena kasih karunia-Nya yang sudah dilimpahkan kepada kita, maka kita memperoleh kesempatan untuk menikmati hari-hari yang indah ini dengan penuh sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu, marilah kita naikkan ibadah, doa, ucapan syukur, hormat, pujian, penyembahan, persembahan dan pelayanan untuk kemuliaan nama-Nya. Pada hari yang sangat berbahagia ini, mari kita membaca, mempelajari dan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat 2 Korintus 121-10. Kali ini, kita menampilkan topik DALAM KELEMAHAN KITA, KUASA-NYA MENJADI SEMPURNA. Puji Tuhan! Pengantar Alkitab mencatat dan mengisahkan bahwa oleh karena kehendak dan rencana Allah kepada Rasul Paulus pada zamannya, juga kepada kita pada masa kini dan kepada semua orang percaya lintas generasi, maka Allah senantiasa menyertai, menguatkan dan memberi penghiburan kepada kita dengan berkekimpahan. Bahwa juga karena kasih setia dan kasih karunia-Nya kepada Rasul Paulus pada zaman itu, kepada kita pada zaman sekarang dan kepada semua orang percaya dari zaman ke zaman, maka Allah memberi kita peluang untuk mempelajari dan merenungkan penuturan Rasul Paulus yang dicatat dalam Surat 2 Korintus 121-10. Secara garis besar, ayat-ayat Firman Tuhan tersebut antara lain menuturkan perihal sebagai berikut. Pertama, aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Kedua, sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Ketiga, supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu. Keempat, cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. Kelima, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus, sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Pertama, aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan Di sini, Alkitab mengungkapkan bahwa Rasul Paulus menyatakan kepada jemaat orang-orang Korintus pada zaman itu, kepada kita pada masa kini dan kepada semua orang lintas generasi dan lintas zaman bahwa ia harus bermegah, sekalipun ia tahu bahwa semua hal itu tidak berguna, sia-sia dan tidak ada faedahnya. Meskipun demikian Rasul Paukus ingin memberitahukan segala penglihatan dan penyataan-penyataan yang diterimanya dari Tuhan. Rasul Paulus hendak menyampaikan kepada mereka dan kita semua tentang semua penglihatan dan semua penyataan dari Tuhan yang dialaminya. Demikian dinyatakan oleh Firman Tuhan yang ditulis dalam Surat 2 Korintus 121, yang berbunyi “Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.” Sementara itu, Firman Tuhan yang direkam dalam Surat 2 Korintus 122, mengatakan “Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau — entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya — orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.” Bahwasannya, Rasul Paulus tahu tentang seorang Kristen. Bahwa empat belas tahun yang lampau, entah di dalam tubuh, ia tidak tahu. Entah hal itu di luar tubuh, ia juga tidak tahu. Yang mengetahuinya adalah Allah. Bahwasannya orang itu, boleh jadi adalah dirinya, tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. Lalu, di dalam Surat 2 Korintus 123-4, Firman Tuhan mengatakan “Aku juga tahu tentang orang itu, — entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya — ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.” Melalui dua ayat Firman Tuhan ini, Rasul Paulus kembali menandaskan bahwa dirinya juga tahu tentang orang itu. Entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, dirinya memang tidak tahu. Hanya Allah yang mengetahuinya. Namun ia tiba-tiba diangkat ke sorga. Lalu ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan oleh manusia. Itulah penglihatan dan penyataan Allah yang dialaminya pada waktu itu. Kedua, sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran Secara tersurat dan tersirat, Rasul Paulus menyatakan bahwa atas orang itu, dirinya hendak bermegah. Akan tetapi atas dirinya sendiri, ia tidak akan bermegah. Kecuali atas segala kelemahannya. Sebab seandainya ia hendak bermegah, maka ia bukan orang bodoh lagi. Hal itu karena ia mengatakan kebenaran. Bahwa ia menahan dirinya, supaya jangan ada orang yang memperhitungkan dirinya lebih daripada yang mereka lihat padanya. Supaya mereka tidak menilai lebih daripada yang mereka dengar daripadanya. Demikian dinyatakan dalam Surat 2 Korintus 125-6, yang berbunyi “Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.” Ketiga, supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu Hal itu disampaikan dan dilakukannya supaya ia tidak meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu. Karenanya, maka ia diberi suatu duri di dalam dagingnya. Yaitu seorang utusan iblis untuk menggocoh dirinya. Supaya ia tidak sombong. Mengenai hal itu ia sudah tiga kali berdoa dan memohon kepada Tuhan, agar utusan iblis itu enyah dari dirinya. Sekaitan dengan itu, baca dan pelajari Firman Tuhan yang ditulis dalam Surat 2 Korintus 127-8. Alkitab mengatakan “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.” Keempat, cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna Sementara itu, Firman Tuhan yang ditulis dalam Surat 2 Korintus 129, berbunyi “Tetapi jawab Tuhan kepadaku “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” Alkitab mencatat dan menyatakan bahwa ketika Rasul Paulus berdoa kepada-Nya, lalu Tuhan berkata kepadanya bahwa kasih karunia-Nya baginya sudah cukup. Tuhan juga mengatakan kepadanya bahwa oleh sebab dalam kelemahanlah kuasa-Nya justeru menjadi kian sempurna. Oleh karena itu, maka ia terlebih suka bermegah atas kelemahannya, supaya kuasa Kristus turun menaungi dirinya. Kelima, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus, sebab jika aku lemah, maka aku kuat Lantas, Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat 2 Korintus 1210, mengatakan “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” Jadi oleh karena itu, maka Rasul Paulus lebih senang dan rela di dalam kelemahan. Ia lebih suka dan ikhlas di dalam siksaan. Ia lebih menikmati di dalam kesukaran. Ia lebih bersukacita menerima semua penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Mengapa? Karena apabila ia lemah, maka ia akan kuat, lebih kuat dan sangat kuat Dalam perkataan lain, Rasul Paulus bersukacita, lebih bersukacita dan sangat bersukacita mengalami kesusahan, penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan, ancaman, penindasan dan intimidasi oleh karena Kristus Yesus, Tuhan kita. Ia, Rasul Paulus, menyatakan justeru bermegah, lebih bermegah dan sangat bermegah dalam kesusahan, penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan, ancaman, penindasan dan intimidasi oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Pelajaran yang dapat kita petik Sekarang, bagaimanakah dengan kita? Sudah tentu, kita percaya bahwa semua peribadi di antara kita sudah percaya bahwa oleh sebab dalam kelemahanlah kuasa-Nya justeru menjadi kian sempurna dalam diri kita. Dan oleh karena itu pula kita terlebih suka bermegah atas kelemahan kita, supaya kuasa Tuhan Yesus Kristus turun menaungi kita dengan sempurna, lebih sempurna dan sangat sempurna. Tentu, kita percaya bahwa semua peribadi di antara kita sudah berdoa dan memohon kepada Tuhan, agar kita setia meneladani-Nya, sabar, rendah hati, tidak sombong, dan dijauhkan dari pengaruh kuasa kegelapan, setan dan Iblis dari kehidupan keluarga, rumah tangga, usaha, bisnis, pekerjaan dan aktivitas kita. Sudah tentu, kita percaya bahwa kita dan semua peribadi di antara kita tetap setia dalam iman yang teguh melayani pemberitaan Firman Tuhan kita, Yesus Kristus, sekalipun selalu mengalami kesusahan, penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan, ancaman, penindasan dan intimidasi yang datang silih berganti. Tentu, kita percaya bahwa kita dan semua peribadi di antara kita sudah bermegah, lebih bermegah dan sangat bermegah dalam kesusahan, penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan, ancaman, penindasan dan intimidasi oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Berbahagialah kita Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang percaya bahwa oleh sebab dalam kelemahanlah kuasa-Nya justeru menjadi kian sempurna dalam diri kita. Dan oleh karena itu pula kita terlebih suka bermegah atas kelemahan kita, supaya kuasa Tuhan Yesus Kristus turun menaungi kita dengan sempurna, lebih sempurna dan sangat sempurna. Karena Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita sudah lebih dahulu berbagi kuasa, kekuatan, mujizat, kasih setia dan kasih karunia-Nya kepada kita dengan berkelimpahan. Berbahagialah kita yang sudah berdoa dan memohon kepada Tuhan, agar kita setia meneladani-Nya, sabar, rendah hati, tidak sombong, dan dijauhkan dari pengaruh kuasa kegelapan, setan dan Iblis dari kehidupan keluarga, rumah tangga, usaha, bisnis, pekerjaan dan aktivitas kita. Karena Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita, sudah lebih dahulu menyertai dan menolong kita dengan penuh belas kasihan yang berkelimpahan. Berbahagialah kita yang tetap setia dalam iman yang teguh melayani pemberitaan FIrman Tuhan kita, Yesus Kristus, sekalipun selalu mengalami kesusahan, penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan, ancaman, penindasan dan intimidasi yang datang silih berganti. Karena Dia, Yesus Kristus Tuhan kita sudah menyediakan upah besar di sorga. Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang bermegah, lebih bermegah dan sangat bermegah dalam kesusahan, penderitaan, celaan, kekurangan, penganiayaan, ancaman, penindasan dan intimidasi oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Karena Dia, Yesua Kristus Tuhan kita, sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera dengan Allah Bapa yang bertakhta di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ********* Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/i sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-861, yang diunggah melalui edisi hari ini. Tuhan Yesus memberkati kita sukacita dan damai sejahtera. Amin. gmail
dalam kelemahan kuasamu sempurna